Sunday, August 10, 2014

Healed with Love

It was early morning on Monday, July 28, 2014.

We walked along Ataturk Blvd, absorbing beautiful landscape of Kusadasi, a resort town on Turkey's Aegean coast. Suddenly, we were struck by a pack of stray dogs racing up towards a hill, leaving us an echo of loud barks.


We were still wondering what was going on when we saw a big Labrador walked slowly in pain. We stopped and called that dog. Strangely the dog came over, laid down and raised up her front leg. What a poor dog! Her front left leg was bleeding, we did not know why. She was like begging for a help. We looked around and saw a security on the gate to a yacht point, but he seemed no intention to help us. My mom cried to see such a poor thing. She knelt down and rubbed the bleeding leg with a tear drop of huge love.

The wound and bleeding seemed to be healed shortly afterwards. We spent a while with her to make sure the wound was completely healed and the pain was gone. The dog then stood up and showed no pain. Oh, 
what a relieve!


Sadly we could not take her back to our country since we were there as tourists. Well, knowing she was healed enough to walk back to her pack and puppies really then brightened up our morning. That strange experience has shown us one thing: love can heal a wound.

Sunday, June 29, 2014

Ayo Jadi Pemilik Anjing yang Bertanggung Jawab!



Bahagia rasanya melihat anjing kesayangan kita dapat bergerak bebas, tidak terkungkung dalam kandangnya. Kita bahagia melihat anjing kita bahagia berlari menghirup udara segar. Tetapi ingat, jangan sampai kebahagiaan kita mengakibatkan penderitaan bagi orang lain.

Anjing yang dilepas bebas tanpa tali dapat mengejar siapapun yang menarik hatinya. Bayangkan, jika anjing kesayangan kita mengejar seorang anak kecil yang sedang belajar berjalan atau seseorang yang takut tersentuh anjing karena keyakinan yang dianutnya.

Waah, akibatnya pasti runyam.

Sebagai pemilik anjing yang bijaksana, kita harus bertanggung jawab terhadap keselamatan orang lain dan menghormati perbedaan pandangan orang lain terhadap keberadaan seekor anjing.

Oleh karena itu, sebelum mengajak anjing kesayangan kita berjalan-jalan, perlu dipersiapkan dua hal.


Pertama, tali khusus  untuk anjing untuk mengendalikan arah jalan dan tingkah laku anjing kita.


Dengan menggunakan tali, anjing kesayangan kita dapat terkendali dan tidak akan sembarangan berlari mengejar orang lain ataupun anjing lain. Dengan demikian siapapun yang berpapasan dengan anjing kesayangan kita dapat turut menikmati keimutan dan kelucuan si kaki empat dengan tenang tanpa takut dikejar ataupun dijilat.


Kedua, kantong plastik/kertas

Benar, bahwa kotoran anjing bersifat organik dan dapat terurai di tanah. Namun harus diingat proses penguraiannya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Selama kotoran tersebut belum sepenuhnya terurai, banyak hal yang dapat terjadi. Kotoran anjing yang tidak segera dibuang dengan benar dapat menimbulkan bahaya kemungkinan terinjak oleh seseorang yang melewatinya. Ini jadi mimpi buruk bagi siapapun yang mengalaminya.

Kotoran anjing mengeluarkan bau yang cukup menyengat yang dengan cepat mengundang lalat untuk menghinggapinya. Kurang dari satu menit kotoran anjing tersebut sudah berubah menjadi ajang pesta lalat. Bayangkan jika lalat-lalat tersebut kemudian menghinggapi makanan atau minuman. Hiii!! Kotoran anjing yang bertebaran sembarangan juga dapat menyebarkan penyakit kepada anjing lain secara langsung.







Oleh karena itu kita harus selalu membawa kantong kertas atau plastik (lebih baik yang dapat terurai) untuk memungut kotoran anjing kesayangan kita, lalu membuangnya di tempat sampah di rumah kita sendiri. Jangan di rumah orang lain!!!!

Dengan demikian anjing kesayangan kita akan merasa bahagia, kita sebagai pemiliknya akan merasa bahagia, orang lain di sekitar kita juga akan merasa nyaman dan bahagia. Salam bahagia!!

Thursday, June 19, 2014

Ditemukan Anjing Shih Tzu di Depan Taman Kyoto (19-06-14)



Ditemukan anjing jenis Shih Tzu pada 19 Juni 2014 sekitar jam 18.00 di depan Taman Kyoto, Lippo Village dengan ciri fisik sebagai berikut:
  • Jenis kelamin: Jantan
  • Berat badan: 7.1 kg

Jika ini anjing Anda, hubungi kami di lostandfounddogsinfo@gmail.com atau 021-37455775.

(Anjing ini yang ternyata bernama Boy, akhirnya telah bertemu kembali dengan pemiliknya pada hari Senin, 23 Juni 2014. Perjalanan yang cukup jauh yang dialami si Boy dari tempat tinggalnya di Taman Golf hingga ditemukan di Taman Kyoto semoga menjadi pelajaran berharga bagi semua pemilik anjing, untuk bertanggung jawab dalam memelihara hewan kesayangannya. Tanggung jawab itu termasuk tidak melepaskannya sembarangan tanpa pengawasan hingga membersihkan kotorannya yang mengganggu lingkungan sekitar dan hidup bertetangga. Dengan demikian semoga tidak terjadi lagi anjing yang lepas tersesat ataupun dicuri.)

Wednesday, June 4, 2014

Meet Our Mascot


This is Snowball. She brings joy for everybody who meets her. No matter how tough the day is, no matter how weary I am, how sad I am, she's always there. She always give us her biggest and sweetest smile, and all the weariness just disappears. She has the biggest heart in the world, for sure.

Snowball was born in December 2008. She was adopted in May 2009 from Jakarta, as a runty little 5-month-old Maltese-Westie puppy. She was not in a good shape, and her health was our biggest concern when we got her, but after a month she grew into a very happy and healthy dog.

It proved one thing: all the love and care we have for her – look at her now!

Wednesday, January 1, 2014

Berhenti Sejenak... dan Berbuat Sesuatu

Pagi ini kami hendak pergi keluar cluster sebentar untuk membeli beberapa keperluan. Dalam perjalanan, kami melihat seekor anak anjing kecil berwarna hitam yang terjebak dalam saluran air di depan Bale Permata. Di depan kami sebenarnya banyak mobil melintas dan tentunya melihat anak anjing yang terjebak tersebut. Sayangnya tidak ada yang berhenti untuk berbuat sesuatu. Kami berhenti sejenak dan mencoba menolong anak anjing yang malang tersebut. Sedih rasanya membayangkan anjing tersebut mati kedinginan dan terpisahkan selamanya dengan sang pemilik karena tak tertolong oleh siapapun.

Anak anjing yang malang tersebut tampak menggigil kedinginan dan ketakutan. Rupanya dia terjebak di tumpukan sampah di dasar saluran air. Kami tidak tahu bagaimana caranya untuk menyelamatkan anak anjing tersebut. Kami berusaha menelepon emergency TMD Lippo Village untuk menyambungkan kami ke Animal Control guna membantu kami menyelamatkan anjing malang tersebut. Sayangnya seluruh petugas Animal Control sedang libur tahun baru.

Lalu kami berjalan menuju tempat pangkalan ojek, dengan harapan salah satu tukang ojek yang berada di sana mungkin mengenal atau mengetahui pemilik anak anjing yang terjebak tersebut. Beruntung, ternyata salah seorang yang berada di pangkalan ojek tersebut sedang mencari anak anjingnya yang hilang. Rupanya, anjingnya telah hilang sejak tadi malam. Menurutnya, anak anjing yang terjebak tersebut mungkin si Bleki, yang telah kabur karena ketakutan dengan suara bising kembang api pada malam tahun baru. Kami langsung bergegas kembali ke tempat di mana kami melihat anak anjing tersebut. Ternyata anak anjing yang terjebak tersebut benar si Bleki. Sang pemilik segera melompat turun ke saluran air dan mengambil anjingnya yang gemetar dan menggigil akibat kehujanan semalaman.

Kami bersyukur akhirnya sang pemilik dapat menemukan anjingnya kembali, dan anjingnya sudah bebas dari bahaya.